SERANG.- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Mahdani mengatakan, pencapaian pembangunan berkelanjutan menjadi prioritas bagi Pemprov Banten. "Pencapaian SDGs ini jadi prioritas pembangunan nasional yang butuh sinergi perencanaan baik di pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota sampai desa harus sinergi, karena harus semua terlibat," kata Mahdani saat membuka kegiatan Kick Off Banten SDGs Awards 2024, di Ruang Rapat Ballroom Lt. 3 Bappeda Banten, KP3B, Kota Serang, Jumat 28 Juni 2024 yang menghadirkan narasumber yakni Analis Kebijakan Bappeda Banten Oki Oktaviana, Ketua SDGs Center Poktekpel, Ade Mardani Putra.
Dalam sambutannya, Mahdani mengatakan, seluruh elemen berperan penting dalam upaya mewujudkan SDGs, mulai dari pemerintah, perangkat daerah, pemdes, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, pers, hingga dunia usaha. "Diperlukan keseimbangan, bukan hanya kita bicara membangun tapi bagaimana pembangunan itu berkelanjutan," kata Mahdani.
Kick Off Banten SDGs Award ini digelar untuk kali pertama di Banten untuk memotivasi dan sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah berupaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Banten. "Pemprov Banten komitmen optimal melaksanakan tujuan pembangunan secara berkelanjutan. Melihat dokumen Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026 sebagai pengganti RPJMD, salah satu misinya adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat, lingkungan hidup, tata ruang dan good government," paparnya.
Ditambahkan, pihaknya mengakui ada berbagai sektor yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama, diantaranya masalah kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, dan pelayanan publik. "Sedang fokus saat ini Banten dan seluruh Indonesia, target penurunan kemiskinan ekstrem nasional harus 0 persen. Banten masih 6,17 persen kemiskinannya. PR kita 145 ribu lagi kemiskinan ekstremnya," tuturnya.
Berbagai upaya menekan angka kemiskinan tersebut di antaranya dengan menggulirkan program bantuan tunai, beras, bedah rumah, menciptakan kesempatan kerja, dan lainnya. "Masalah pengangguran juga harus segera diselesaikan, harus bersama-sama provinsi dan kabupaten kota. Pembangunan infrastruktur alhamdulillah sudah selesai, memang ada PR sedikit karena adanya pelimpahan kewenangan jalan," ucapnya lagi.
Diketahui, Banten SDGs Award 2024 mengusung tema "Kolaborasi Mewujudkan Indonesia Emas dari Banten". Terdapat tujuh kategori peserta yang dapat mengikuti Banten SDGs Awards 2024, yakni pemerintah kabupaten/kota, OPD Pemprov Banten, Pemdes, Perguruan Tinggi/mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan media, filantropi, dan dunia usaha. Adapun dewan juri dalam Banten Awards SDGs 2024 ini yaitu dari unsur pemerintah, akademisi, pegiat SDGs, hingga jurnalis senior.
Nantinya pemenang terbaik masing-masing kategori tersebut akan mendapat apresiasi berupa uang pembinaan sebesar Rp7,5 juta. Sementara untuk kategori OPD akan mendapatkan piala gubernur. ***
SERANG.- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengajak seluruh stakeholder untuk bersinergi guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Mahdani mengatakan, pencapaian pembangunan berkelanjutan menjadi prioritas bagi Pemprov Banten. "Pencapaian SDGs ini jadi prioritas pembangunan nasional yang butuh sinergi perencanaan baik di pemerintah pusat, provinsi, kabupaten kota sampai desa harus sinergi, karena harus semua terlibat," kata Mahdani saat membuka kegiatan Kick Off Banten SDGs Awards 2024, di Ruang Rapat Ballroom Lt. 3 Bappeda Banten, KP3B, Kota Serang, Jumat 28 Juni 2024 yang menghadirkan narasumber yakni Analis Kebijakan Bappeda Banten Oki Oktaviana, Ketua SDGs Center Poktekpel, Ade Mardani Putra.
Dalam sambutannya, Mahdani mengatakan, seluruh elemen berperan penting dalam upaya mewujudkan SDGs, mulai dari pemerintah, perangkat daerah, pemdes, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, pers, hingga dunia usaha. "Diperlukan keseimbangan, bukan hanya kita bicara membangun tapi bagaimana pembangunan itu berkelanjutan," kata Mahdani.
Kick Off Banten SDGs Award ini digelar untuk kali pertama di Banten untuk memotivasi dan sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh pihak yang sudah berupaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Banten. "Pemprov Banten komitmen optimal melaksanakan tujuan pembangunan secara berkelanjutan. Melihat dokumen Rencana Pembangunan Daerah 2023-2026 sebagai pengganti RPJMD, salah satu misinya adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat, lingkungan hidup, tata ruang dan good government," paparnya.
Ditambahkan, pihaknya mengakui ada berbagai sektor yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama, diantaranya masalah kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, dan pelayanan publik. "Sedang fokus saat ini Banten dan seluruh Indonesia, target penurunan kemiskinan ekstrem nasional harus 0 persen. Banten masih 6,17 persen kemiskinannya. PR kita 145 ribu lagi kemiskinan ekstremnya," tuturnya.
Berbagai upaya menekan angka kemiskinan tersebut di antaranya dengan menggulirkan program bantuan tunai, beras, bedah rumah, menciptakan kesempatan kerja, dan lainnya. "Masalah pengangguran juga harus segera diselesaikan, harus bersama-sama provinsi dan kabupaten kota. Pembangunan infrastruktur alhamdulillah sudah selesai, memang ada PR sedikit karena adanya pelimpahan kewenangan jalan," ucapnya lagi.
Diketahui, Banten SDGs Award 2024 mengusung tema "Kolaborasi Mewujudkan Indonesia Emas dari Banten". Terdapat tujuh kategori peserta yang dapat mengikuti Banten SDGs Awards 2024, yakni pemerintah kabupaten/kota, OPD Pemprov Banten, Pemdes, Perguruan Tinggi/mahasiswa, organisasi kemasyarakatan dan media, filantropi, dan dunia usaha. Adapun dewan juri dalam Banten Awards SDGs 2024 ini yaitu dari unsur pemerintah, akademisi, pegiat SDGs, hingga jurnalis senior.
Nantinya pemenang terbaik masing-masing kategori tersebut akan mendapat apresiasi berupa uang pembinaan sebesar Rp7,5 juta. Sementara untuk kategori OPD akan mendapatkan piala gubernur. ***